slot online Panen138 Slot Gacor Panen77 388hero mansion77 pasang iklan neo177 PENTASLOT SlotVip indobet iklan indoxxi
slot online Slot69 slot online gudang138 slot online slot138 pakar69 12bet

Okja (2017) 7.3113,040

7.3113,040
Trailer

Okja (2017) menceritakan tentang seorang gadis kecil yang memelihara babi hasil rekayasa genetika. Meski diawali dengan adegan angkuh ketika Miranda, seorang perempuan ambisius, percaya bahwa krisis pangan hanya bisa diatasi melalui rekayasa genetika. Tujuan perusahaan adalah untuk mendistribusikan hewan hasil rekayasa genetika ke semua peternak di seluruh dunia. Saat hewan disembelih, dibawa ke kantor pusat perusahaan.

Di sana babi dipotong kecil-kecil. Perusahaan tidak pernah tahu bahwa hewan dan manusia tidak selalu memiliki hubungan yang berbelit-belit. Di sebuah desa terpencil di kaki pegunungan Korea, seorang gadis bernama Mija memiliki hewan peliharaan hasil rekayasa genetika. Bersama-sama mereka menghabiskan waktu menikmati alam bebas dan hidup seperti saudara. Babi yang dirancang disebut Okja. Okja bukanlah babi yang tidak peduli dengan pemeliharanya. Nyawa Mija pernah diselamatkan oleh Okja.

Tetapi perusahaan tidak terlalu peduli. Saatnya membawa Okja ke kantor pusat untuk menunjukkan bagaimana perusahaan menciptakan raksasa yang dagingnya enak untuk dimakan. Tapi Mija berani menentang tujuan perusahaan. Bocah itu mengejar penculik Okja dan membawanya dalam petualangan berbahaya. Seorang anak menentang proyek rekayasa genetika dengan bantuan organisasi pecinta hewan.

Bong Joon-ho bukan seorang Marxis, tetapi film-filmnya sering membahas perjuangan kelas sosial. Ia tampak khawatir dengan kehidupan kapitalis yang sangat eksploitatif dan menghancurkan segalanya:
hubungan manusia dan ekologi. Protes keras terhadap taktik menjijikkan yang digunakan oleh perusahaan yang didorong oleh pengejaran keuntungan dengan cara apa pun yang diperlukan. Dalam film Okja, garis pertempuran ini terlihat dari bagaimana keinginan perusahaan untuk membuat profil tampaknya bekerja dengan cara yang manusiawi. Bong Joon-ho dengan ahli menunjukkan bagaimana para pemimpin perusahaan membuat keputusan berdasarkan keuntungan dan emosi dan sepenuhnya mengabaikan masyarakat. Mereka percaya bahwa produk apa pun dapat diterima asalkan murah. Entah produk tersebut mengandung bahan berbahaya atau pihak kejaksaan akan menuntut. Bagi sebuah bisnis, komunitas hanyalah sebuah kantong besar yang pikirannya tidak terlalu jauh kecuali untuk bertahan hidup.